Apa Itu Komunikasi Massa?

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak luas atau masyarakat umum dengan sifat komunikasi yang heterogen. Komunikasi massa dapat terjadi dengan menggunakan beragam media massa sebagai saran untuk menunjang komunikasi tersebut. Media massa yang digunakan dalam komunikasi massa pun dapat berupa audio, audio visual, media cetak maupun media luar ruang.

Pengertian Komunikasi Massa Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian komunikasi massa menurut para ahli.

  1. John R Bittner
    Bittner mengungkapkan bahwa komunikasi massa merupakan pesan yang dapat dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang secara sekaligus.
  2. Gerbner
    Komunikasi massa menurut Gerbner adalah produksi serta distribusi yang memiliki landasan pada suatu teknologi lembaga melalui arus pesan yang memiliki kesinambungan atau berkelanjutan. Gerbner juga mengemukakan bahwa komunikasi massa dapat menghasilkan suatu produk berupa pesan komunikasi. Produk dari komunikasi massa tersebut akan disebarkan pada khalayak luas secara terus menerus melalui jarak waktu yang tetap, contohnya seperti setiap minggu atau setiap bulan.
  3. Maletzke
    Maletzke berpendapat bahwa komunikasi massa merupakan bentuk dari komunikasi yang dapat menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis, secara tidak langsung dan memiliki sifat satu arah.

Karakteristik Komunikasi Massa

Hafied Cangara berpendapat bahwa komunikasi massa adalah salah satu dari jenis komunikasi yang memiliki perbedaan secara signifikan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Komunikasi massa memiliki pesan yang terbuka kepada khalayak ramai yang variatif, seperti perbedaan dari sisi usia, suku, agama, pekerjaan maupun kebutuhan.

Memiliki perbedaan yang signifikan dengan jenis komunikasi lainnya, berikut adalah karakteristik komunikasi massa untuk membedakannya dengan jenis komunikasi lain.

1. Komunikator yang terlembaga

Komunikasi massa memiliki karakteristik berupa komunikator dalam komunikasi massa dapat bergerak dalam organisasi yang kompleks tetapi memiliki sifat melembaga. Lembaga dari penyampai pesan komunikasi massa tersebut menyampaikan pesannya melalui beragam media massa, seperti surat kabar, internet, radio, televisi, buku, majalah dan lain sebagainya.

2. Pesan yang disampaikan memiliki sifat yang umum

Berbeda dengan jenis komunikasi antar individu atau pribadi, pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa memiliki sifat yang umum. Sehingga, pesan tersebut tidak hanya ditujukan kepada satu individu atau beberapa individu saja dan tidak bersifat pribadi.

Komunikasi massa menyampaikan pesan yang umum dan ditujukan kepada khalayak umum secara luas. Oleh karena itu, proses dari komunikasi massa pun berjalan dengan terbuka. Hal tersebut dapat terjadi, karena komunikan dari komunikasi massa tersebar di berbagai tempat, selain itu pesan yang disampaikan pun mengandung berita serta memiliki unsur fakta yang bersifat penting dan menarik untuk seluruh kalangan masyarakat dari berbagai lapisan.

3. Komunikan dari komunikasi massa bersifat heterogen dan anonim

Dari pengertian komunikasi massa menurut para ahli, dapat diketahui bahwa beberapa ahli berpendapat komunikasi massa memiliki salah satu ciri yang sama yaitu komunikannya bersifat heterogen serta anonim. Komunikan atau penerima informasi dalam komunikasi massa memiliki sifat heterogen dan anonim.

Hal ini dikarenakan, komunikasi massa menyampaikan pesan dari komunikator dengan cara umum kepada seluruh masyarakat atau khalayak umum, dengan kondisi masyarakat yang varitatif dan tidak mengenal satu sama lainnya. Tanpa membedakan jenis kelamin, usia, adat, budaya, ras, strata sosial dan lainnya pesan komunikasi massa disampaikan kepada khalayak umum dan secara terbuka.

4. Memiliki sifat serempak

Komunikasi massa menurut Effendy memiliki karakteristik sifat yang serempak. Komunikasi massa disampaikan kepada banyak orang, khalayak umum dengan jumlah individu yang sangat banyak dan komunikan dalam jarak jauh. Pesan yang disampaikan menggunakan media massa secara serempak dan cepat.

5. Pesan yang disampaikan bersifat satu arah

Karakteristik kelima dari komunikasi massa adalah memiliki sifat satu arah. Artinya, komunikasi massa tersebut terjadi antara komunikan dan komunikator secara langsung akan tetapi komunikator maupun komunikan tidak saling bertemu satu sama lain dan tidak dapat merespon pesan yang disampaikan secara langsung. Bersifat satu arah, komunikator pada komunikasi massa yang memiliki kendali komunikasinya.

6. Terjadi delayed feedback atau umpan balik yang diberikan tertunda

Karakteristik dari komunikasi massa yang keenam ini berhubungan dengan karakteristik kelima. Karena komunikan dan komunikator tidak berkomunikasi secara langsung dan komunikasi bersifat satu arah, maka umpan balik atau feedbacknya pun akan tertunda.

Komunikan maupun komunikator dalam komunikasi massa tidak mengetahui reaksi dari khalayak umum, ketika pesan tersebut disampaikan. Sehingga terjadilah feedback delayed pada komunikasi massa.

Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa tidak hadir hanya untuk meraih satu tujuan saja, terutama dengan beragam evolusi yang terjadi, komunikasi massa menjadi memiliki peran yang meningkat dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Wright, ada tujuh fungsi dari komunikasi massa yang salah satunya adalah untuk menawarkan wawasan mengenai peran manusia atau masyarakat dalam kehidupan. Berikut adalah fungsi komunikasi dan penjelasannya.

  1. Pengawasan, komunikasi massa memiliki fungsi pengawasan yang menjadi mata maupun telinga untuk masyarakat yang mencari informasi tentang suatu hal. Contohnya adalah internet dan surat kabar yang kini menjadi salah satu sarana untuk setiap individu mencari informasi penting, mulai dari informasi mengenai cuaca, isu terkini dan bahkan gosip. Kini, masyarakat lebih mengandalkan komunikasi massa untuk mengakeses informasi secara mudah dan cepat.
  2. Korelasi, fungsi korelasi dalam komunikasi massa artinya bahwa media menyajikan fakta yang digunakan oleh masyarakat untuk bergerak ke seluruh dunia. Informasi yang disebarkan melalui komunikasi massa tidak bersifat obyektif dan tanpa bias.
  3. Sensasionalisasi, menurut fungsi sensasionalisasi pada komunikasi massa, artinya bahwa media lebih mengedepankan pesan yang paling sensasional untuk meraih gairah dari konsumen.
  4. Hiburan, komunikasi maasa juga memiliki fungsi sebagai hiburan, contohnya adalah komunikasi massa yang disebarkan melalui majalah, televisi, berita online dan lainnya yang menyajikan beragam informasi atau pesan menghibur untuk khalayak ramai. Fungsi dari komunikasi massa yang keempat ini, lebih terasa dibandingkan fungsi komunikasi massa yang lainnya. Terutama ketika internet mulai berkembang dan banyak komunikan menyebarkan pesan menghibur melalui beragam media massa yang mudah diakses khalayak umum.
  5. Penularan atau penyebaran, komunikasi massa yang menggunakan media massa memiliki fungsi menjadi ‘wahana’ atau sarana penularan yang membantu menyampaikan norma, aturan, nilai hingga kebiasaan budaya. Media massa memiliki peran penting dalam proses sosialisasi serta penyebaran informasi.
  6. Mobilisasi, fungsi dari komunikasi massa yang keenam adalah untuk memobilisasi masyarakat yang selama ini berada dalam masa krisis. Contohnya adalah ketika terjadi suatu peristiwa yang menimpa sebuah kota di negara. Dalam hal tersebut, media massa memiliki peran untuk memobilisasi khalayak umum agar ikut merasakan pengalaman atau peristiwa tersebut hingga memunculkan perasaan bahwa peristiwa tersebut ikut terjadi padanya karena terjadi di negara yang ia tinggali.
  7. Validasi, fungsi terakhir dari komunikasi massa adalah sebagai validasi atas status maupun norma individu, organisasi, gerakan serta produk tertentu. Validasi orang maupun kelompok tertentu memiliki fungsi untuk dapat menegakan norma sosial. Media massa dalam komunikas massa dapat melakukan validasi atas norma budaya tertentu sambil menghilangkan perbedaan, serta variasi dari norma yang ada.

Model komunikasi massa:

  1. Model Komunikasi Maletzke

Model komunikasi massa atau model media massa Maletzke dikenalkan oleh Gerhard Maletzke pada tahun 1963. Model komunikasi massa Maletzke begitu kompleks dan memiliki beberapa komponen umum sebagaimana model komunikasi lainnya yaitu komunikator atau communicator, pesan atau message, media, dan penerima pesan atau receiver.

  1. Model Komunikasi De Fleur

Model sistem komunikasi massa dikembangkan oleh Melvin L. De Fleur pada tahun 1966. Model ini merupakan pengembangan dari model komunikasi matematis Shannon dan Weaver dan didasarkan juga pada model komunikasi Westley dan MacLean yang menggambarkan proses komunikasi sirkuler dengan adanya umpan balik dari receiver. Model komunikasi Shannon dan Weaver merupakan model

komunikasi satu arah dan mereka menjelaskan peran gangguan atau noise dalam

proses komunikasi

  1. Model Komunikasi Westley dan MacLean

Model ini merupakan model komunikasi yang sangat berpengaruh yang dikembangkan dengan tujuan menata temuan-temuan yang hasil penelitian yang ada dan menyediakan sebuah perlakuan sistematis yang secara khusus sesuai bagi penelitian komunikasi massa. Model ini dikenalkan oleh Bruce Westley dan Malcolm S. MacLean, Jr (1957) diadaptasi dari model komunikasi Newcomb. Model ini dapat dilihat dalam dua konteks komunikasi, yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *